Alasaku Suka Menulis Di Obsidian
Awalnya, sekitar tahun 2023, aku baru tahu ternyata aku bisa membuat Wikipedia versi pribadiku pakai MediaWiki. Waktu itu kupikir keren banget punya ensiklopedia sendiri 😁 — sayangnya aku belum paham cara instalasinya.
Awal Perjuangan
Sejak saat itu aku belajar tentang HTML, CSS, dan JavaScript hanya untuk memenuhi keinginan ku sendiri 😅, walaupun ujung-ujungnya semua kode yang aku tulis itu hasil copy paste dari ChatGPT. Dan disitulah awalnya aku juga tertarik ke dunia website.
Setelah lama bergulat sendiri, ada satu titik dimana aku baru tersadar, website yang aku buat itu static dan ditulis pure HTML, CSS, dan JavaScript alhasil aku putus harapan deh 🥹. Tapi di saat aku berhenti, entah dapat bisikan ghibah 😅, ada satu SSG yang keren waktu itu, yaitu Jekyll. Aku iseng-iseng tuh install dan pakai, walaupun balik lagi, semua kodenya hasil copy paste dari ChatGPT 😅, dan aku mengenal markdown pertamakali dari situ.
Kok Nyambung Ke Obsidian?
Awalnya aku juga ngak tahu soal aplikasi Obsidian, namun entah kenapa ada bisikan misterius baru, yang mengarahkan ku ke aplikasi tersebut. Dan dari situlah aku mulai mencoba aplikasi Obsidian.
Awalnya ngak nulis apapun, soalnya sebelumnya aku sendiri juga ngak pernah menulis 😅. Dan semenjak itu juga aku berhenti total soal tujuan awal, karena aku berpikir bahwa tidak mempunyai bakat menulis 🥹.
Tragedi Yang Membuat Ku Kembali
Ada satu hal yang membuat ku kembali membuka Obsidian, yaitu pada saat aku mempelajari soal Jaringan Komputer. Karena banyak konsep yang sulit ku ingat, akhirnya aku menyimpan beberapa catatan terkait jaringan, dan itupun hasil copy paste juga 😅.
Dan dari sini lah aku mulai mengumpulkan informasi, walaupun ngak ada satupun yang aku tulis sendiri 😁. Dan akhirnya aku kepikiran lagi membuat Wiki pribadi lagi, aku sengaja tinggalin pembelajaran ku soal jaringan, dan fokus belajar HTML dan CSS. Disitulah aku mulai fokus belajar mandiri, sampai bisa menulis HTML dan CSS sendiri tanpa copy paste.
Hilangnya Semangat
Sampai disini aku kehilangan semangat dan arah, karena satu pemikiran yang pada waktu itu berkata seperti ini
Hello!…. kamu di masa depan mau jadi apa?
Bayangkan aku yang cuma tidur di rumah, tanpa tujuan, tanpa arah. Rasanya kosong, seolah waktu jalan tapi aku diam di tempat. Disitu mental ku down.
Kembalinya Semangat
Entah dari mana munculnya, tapi ada satu hal yang membuat ku bangkit, yaitu kata-kata berikut
Masa depan biarkan di atur oleh Tuhan. Yang terpenting kamu harus tetap berusaha, walaupun gagal percayalah bahwa kegagalan itu adalah titik awal kesuksesan mu di masa depan.
Sejak itu aku mulai semangat belajar lagi. Tapi bukannya lancar ya, melainkan siklus hilang harapan, hilang semangat dan sebagainya terus berulang. Tapi kata kata tersebut selalu membuat ku terus bangkit sampai sekarang.
Back To Topic
😅 Maaf, padahal cuma mau cerita soal pengalaman menggunakan obsidian, tapi malah curhat panjang 😁.
Tapi intinya sih obsidian itu menyenangkan, poin yang aku suka tu graph view, itu keren kayak lihat rasi bintang di malam hari. Dan fitur plugin dan tema nya banyak banget. Menulis juga lebih enak, dan offline pastinya, 😅 fitur wikilink, membuatnya seperti mini Wiki offline 😅.
Menariknya adalah bisa di install dimana pun, bahkan di ponsel 😁, makanya aku sering menulis catatan tuh, walaupun sekarang ngak kayak dulu yang cuma copy paste.
Dan aku rasa cukup sampai disini dulu, mungkin cerita ku ini bisa menginspirasi 😅.
Kesimpulan
🤔 Walaupun obsidian memiliki banyak fitur, kalau kita sendiri ngak menulis satu pun catatan, nya percuma aja 😁 maka dari itu yang kesulitan memulai mencatat aku ada tips yang mungkin bisa membantu 👉 Mencatat Itu Menyenangkan
Quote Dari Mas Putra Hari ini 😅
Jika kamu merasa terjebak atau kehilangan harapan, coba jelaskan kepada hati kecilmu untuk terus bersabar dan terus berusaha, karena kehidupan ini mengajarkan tentang perjuangan, bukan hasil instan.
Ingat mie instan aja masih perlu direbus — Masputrawae