Kebutuhan vs Keinginan

Fenomena yang sering aku temui di sekitar, yaitu seseorang yang membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Mungkin ngak masalah sih jika itu memang uang sendiri atau hasil menabung dsb…, masalahnya beberapa orang membeli barang tersebut dengan cara berhutang atau mencicil. Dan seandainya barang tersebut bisa menghasilkan profit, mungkin jauh lebih masuk akal dan ngak ada masalah berhutang di awal. Cuma disini kasusnya hanya untuk memenuhi keinginannya saja, yang mungkin karena ingin diakui, terlihat keren, atau takut tertinggal (social pressure).

Kebutuhan atau Keinginan

Banyak orang tidak sadar apa yang mereka butuhkan dan apa yang mereka inginkan. Coba kita bandingkan.

Kebutuhan adalah sesuatu yang kita perlukan agar kita bisa berfungsi dengan baik, misalnya.

  • Alat Kerja
  • Makanan
  • Tempat Tinggal
  • Kendaraan
  • dsb…

Keinginan sering kali muncul karena dorongan eksternal: ingin diakui, terlihat keren, atau takut tertinggal (social pressure). Contoh kasus yang sering terjadi di lingkungan ku sendiri seperti berikut.

Seseorang membeli iPhone, bukan untuk memenuhi kebutuhan (semisal alat kerja), melainkan karena agar terlihat keren, tapi melihat pola kehidupan yang biasa aja atau malah bisa dibilang keterbatasan finansial, seseorang ini malah memaksakan membeli, dengan cara berhutang atau mencicil.

Masalah disini sekarang adalah faktor Sosial Media dan Budaya Konsumtif membuat keinginan disamakan dengan kebutuhan. Yang membuat seseorang berfikir “Kalau tidak punya iPhone, aku ketinggalan”, padahal kalau cuma kebutuhan untuk komunikasi ponsel apapun bisa digunakan, dan banyak alternatif ponsel pintar yang lebih murah, tapi juga memiliki banyak fitur yang kadang juga ngak pernah dipakai.

Pendekatan Fungsional dan Efisien (pengalaman pribadi)

Jujur aku sendiri memilih Pendekatan Fungsional dan Efisien. Sedikit cerita pengalaman pribadi, dulu aku juga menginginkan PC/Komputer yang bagus, aku beranggapan bahwa ini bisa menghandle semua kebutuhan ku, tapi disini aku tidak ada biaya sebesar itu, alhasil aku terpaksa menggunakan PC/Komputer yang cukup low-end. Dan ketika aku memakainya aku juga benar-benar memperhatikan kebutuhan, semisal

  1. Aku tidak pakai Windows tetap aku pakai Xubuntu/Linux, alasan kinerja yang sangat jauh, lebih ringan.
  2. Vim sebagai teks editor untuk koding dsb…, alasan sangat ringan dan super efisien, dan alternatif yang lebih canggih adalah NeoVim.
  3. Aku tidak memasang aplikasi/software lain kecuali Browser. Karena sampai sekarang aku belum butuh, jadi kenapa harus ribet install aplikasi/software yang belum jelas apakah digunakan atau tidak.

Dan bagusnya disini, aku menggunakannya selama sekitar 2 tahun, aku beneran bisa beradaptasi dengan itu, malah kadang terasa lebih produktif dengan alat yang benar-benar sesuai.

Kesimpulan

Sebenarnya ini manusiawi sih, cuma satu hal yang perlu aku ingin adalah

Memenuhi keinginan itu tidak salah, selama tidak memberatkan diri sendiri

Dan satu hal lagi

Paling tidak kita tahu apa yang kita butuhkan, bukan cuma ikut-ikutan Trend, atau mengikuti Gengsi.

Dan itu adalah bentuk kesadaran diri yang banyaknya orang kehilangan hal tersebut, seandainya seseorang itu bisa mengerti akan kebutuhan sejati kemungkinan besar hal baik berikut akan tercipta.

  • Efisien, pengeluaran minim / lebih hemat.
  • Hidup lebih ringan dan terarah.
  • Kepuasan terbentuk dari proses bukan simbol sosial.
  • Lebih bisa menghargai hal kecil atau keadaan.